Rekomendasi menyusui, atau anak mendapat ASI sampai berusia 24bulan adalah salah 1 nya karena menyusui sampai 24bulan sangat mengoptimalkan daya tahan tubuh anak termasuk membuat anak lebih jarang terkena alergi. Dimana selain manfaat lain yang tentunya banyak sekali untuk keoptimalan daya tahan tubuh anak yang tidak hanya saat anak bayi-batita-balita, bahkan sampai anak dewasa dimana resiko ibu dan anak terkena penyakit gangguan metabolisme tubuh (contoh : diabetes, kolesterol tinggi, darah tinggi dan lain-lain) lebih minimal, sehingga apabila ditemui masalah dalam menyusui sebelum anak berusia 24bulan, menemui konselor/mengunjungi klinik laktasi adalah sangat disarankan untuk membantu ibu dapat menyusui anaknya – bayi mendapat ASI hingga berusia minimal 24 bulan.
Penyebab tersering dari alergi bila karena asupan adalah karena dairy product. Dimana ini dapat sebagai pemicu mulai dari ibu menyusui yang mengkonsumsi dairy product (produk susu sapi dan olahannya seperti susu uht, susu formula, keju, coklat dll) , hingga memang anak sendiri yang mengkonsumsinya.
Penyebab tersering lainnya yang berasal dari lingkungan, adalah debu, asap, dan penggunaan popok disposable.
Reaksi alergi sangat beragam dan tergantung tiap individu. Cukup sulit memang menentukannya karena keberagamannya ini. Namun bila reaksi alergi yang ditimbulkan tidak parah (bengkak seluruh tubuh, sesak nafas, kulit melepuh seluruh tubuh), dan anak tidak rewel , tidak perlu kuatir, karena daya tahan tubuh anak sedang beradaptasi.
Contoh gejala yang muncul adalah seperti diare, keluar rash, gatal, kulit kering, anak sering batuk-pilek, nafas bunyi grok grok, dll.
Cara termudah menanggulangi alergi adalah dengan menghindari penyebabnya. Contoh bila alergi debu : biasakan rumah bebas karpet, bantal-boneka berbulu, tirai yang jarang diganti, AC ruangan yang jarang dibersihkan (tidak sesuai rekomendasi minimal setiap 3-6bulan sekali) , termasuk rumah yang minim ventilasi atau sirkulasi udara, sehingga dapat sebagai sarang debu.
Coba matikan AC bila pagi hari, buka semua jendela, dan biarkan sinar matahari masuk, rumah menjadi tidak lembap, dan udara bertukar. Lalu bawa anak anda bermain diluar, menghirup udara segar, dan terkena sinar matahari. Hal ini cukup membantu terutama bila anak terdengar bernafas grok grok namun tidak menunjukkan gejala lain dan tidak rewel.
Untuk anak yang timbul gejala rash ringan di kulit terutama di lipatan kulit seperti paha, leher, coba bantu dengan sering mengelap dan mengganti bajunya agar tidak lembap yang memudahkan kuman bersarang. Bila muncul alergi pada penggunaan popok disposable, coba berganti merk, atau bahkan gantilah dengan popok berbahan katun dan gantilah paling lama setiap 4jam walaupun tidak ada kotoran karena masih ada kemungkinan sudah kotor/lembap dari keringat anak yang menempel di popok.
Bila keluhan memberat dan menggunakan baby cream yang ada dipasaran tidak membaik, saran anak segera diperiksakan.
Semoga Bermanfaat